"Seorang Muslim, harus sama baiknya antara membaca dan menulis"
(Hasan Al-Bana)

Selasa, 21 Desember 2010

Just For U Mom...

Tak ada yang bisa kuberikan untukmu,
Tak ada yang bisa kupersembahkan,
selain baktiku padamu ma...

Selalu cintamu yang tulus untuk buah hatimu tersayang
Sampai titik darah menetespun kau tetap berjuang demi anak-anakmu
Tak ada yang bisa menggantimu ma...

Aku bangga menjadi perempuan sepertimu kelak ma...
dan
Aku bangga memeiliki ibu yang aku panggil "Mama"

Thanks for your love
Love U Mom...

Selamat hari ibu ya ma...

Senin, 23 Agustus 2010

Jika Satu Hari Ke Kota Seoul (Korsel)

Petang di kotaKembang. Kakiku masih terus menelusuri jalan dan tanganku masih memengang buku peta"ATLAS LENGKAP"pemberian kawan lama yang tertinggal dikosanku dalamperjalannannya mengelilingi pulau Jawa, sebut saja Adrian, ia memang sudahterkenal sebagai penjelajah, hampir tiga perempat dunia ini sudah ia kelilingi.Aku iri melihatnya saat ia menunjukkan beberapa foto pose-posenya selamapenjelajahan di Sulawesi dan Kalimantan.

"ah... betapa irinya aku ini. Seandainya tahun lalu akutak menolak ajakannnya untuk menjelajah pulau Sumatra dan Riau mungkin hari iniaku masih bersamanya menikmati perjalannan, tapi... ya sudahlah it's gonna be oke!"


Hampirsetiap hari kubawa buku peta ini, kusimpan selalu dalam ranselku. Setiap kaliada luang waktu kubuka buku peta ini bolak balik kulihat peta Indonesia, Singapura,Malaysia, Philipina, Thailand, Vietnam, Myanmar tak lupa kulirik pula peta Asia,Australia, Afrika, Eropa, Amerika.

Dahikumengernyit ketika kubuka peta Dunia Kenegaraan mataku tertuju pada peta kecilletaknya menyudut berdekatan dengan negara Jepang, KOREA.Negara ini terbagi 2 utara dan selatan. Korea Utara yang berhaluan sosialis,dan Korea Selatan yang lebih kapitalis dan berhubungan sangat dekat denganamerika Serikat.


Konon perpecahannegara ini terjadi setelah adanya perangsaudara atau yang terkenal dengan nama "Korea War" (Perang Korea). Tanganku segera megklikGoogle dan mencari tahu "Negara Korea".Entah kenapa keingintahuan tentang negara Korea begitu kuat, mungkin karenakeunikan budaya mereka. Hal ini bisa terlihat dalam film-film Korea yang beredar dilayar kaca setiapsore di salah satu televisi swasta. Selain cantik dan ganteng para pemerannya,juga unik dalam memerankan setiap adegan setiap cerita-ceritanya.

INFO TENTANG SEOUL

SEOUL. Salah satukota yangterletak di Korea Selatan. Secara geografis wilayah Korea Selatan tidak terlaluluas. Koreamemiliki luas 99.400 km persegi, hampir sama dengan luas wilayah Inggris. Seoul merupakan ibukota dan jantung kotayang kedua dari Republik Koreaselatan yang berpenduduk sekitar 10,2 Juta rakyat dari 46 juta jiwa rakyatKorea Selatan. Seoul menduduki pemerintah selamaPaekche Kingdom (18-660 sebelum Masehi), danmerupakan ibukota dari dinasti Choson mulai 1394 sampai 1910. Peninggalan daridinasti Chosoen yang termashur merupakan penemuan kebudayaan dan berbagaiprestasi lainnya, prestasi yang masih terkemuka adalah pemandangan kota.

Seandainyaaku diberi kesempatan sehari saja berada di kota Seoul yang terkenal dengan ibukota negeri ginseng itu, maka yang akan aku kunjungi pertama kali adalahberkunjung ke tempat peninggalan sejarah kuno Korea yaitu istana Cahangdeokgungdan Biwon, dinasti yang paling lama memerintah yaitu dinasti Chosoen yangdimulai pada abad ke 14. Menurut iformasi, istana kuno itu masih terawat rapi,walaupun dulu banyak kerusakan akibat perang Korea. Bangunannya berarsitektur Korea, tataruang dan letaknya di perbukitan membuat istana ini amat menarik untuk dikunjungi.

"Wah...benar-benar mengagumkan, seandainya aku ada disana pasti gak akan lupa berposejeprat jepret jeprat jepret hehehe...".


Dalam seni,tradisi koreajuga memiliki kekhasan dan ciri khas tersendiri. Jika di Indonesia ada yangdisebut dengan "Gamelan" sebagai kesenian tradisional, maka di Korea ada alatmusik semacam siter dan seruling, mereka menyebutnya "Kayagam dan Daegeum".

Korea terkenaldengan gingsengnya, sejenis tanaman diambil umbinya kemudian dimanfaatkan oranguntuk makanan dan minuman semacam teh juga ada yang dipakai sebagai campuranminuman keras. Gingseng Koreaberkhasiat menambah kekuatan.

Bukti darikekayaan pusaka Seouladalah istana, kuil, dan monumen. Seoul memilikikekayaan adat dan pengetahuan tentang Korea dan masyarakatnya. Sebagiankecil kota-kota di dunia yang sangat modern maupun bekas-bekas kota yang kuno terus ada secara berdampinganseperti keseimbangan.

Seoul merupakannegara yang banyak akan keanekaragaman konser, opera, dan pertunjukan olehpemusik lokal maupun pemusik pendatang. Pusat kesenian Seoulberlokasi di sebelah selatan Seoul.Pusat Kebudayaan Sejong berlokasi tepat di jalan raya Seoul,bioskop Nasional berada di taman Mt. Namsan, dan gedungkesenian Ho-Am berada dekat dengan Balai Kota. Pusat kesenian Seoul merupakan daya tarik kebudayaan yangsangat membanggakan. Fasilitas-fasilitasnya meliputi semua ukuran gedung-gedungpertunjukan yang besar maupun kecil, gedung kaligrafi, galeri-galeri kesenianyang kecil, perpustakaan, dan gedung opera. Juga rumah national Center untukpertunjukan kesenian tradisional masyarakat Korea.

Rumah Korea, berlokasi tepat di pusat kotaSeoul, danmerupakan rumah yang masih bergaya kuno. Tradisi serta adat kebiasaanmasyarakat Koreamasih ada didalamnya. Para ahli masakan menyediakan hidangan ala Koreasebagai pendamping acara seperti musik dan tarian rakyat.


"wah wah wah... makin gregetan aja pengen ke Seoul,menikmati pemandangan disana, menikmati minuman gingseng berasa banget angetnya kali ya hehehe... btw, kapan ya ke Seoul?he membaca infonya aja udah gregetan apalagi benar-benar ada di seoul betah kali ya hehehe. Tinggal kumpulkan dana berangkat dech kesana. Ada yang tertarik?".








By: Novianti Suradji, S.S

Rabu, 18 Agustus 2010

Tak Sekali Ini Lagi

Tak sekali ini hati gundah

tak sekali ini hati gelisah

tak sekali ini raga lelah

tak sekali ini jiwa mendera

maka

tak kan kubiarkan hati ini gundah lagi

tak kan kubiarkan hati ini gelisah lagi

tak kan kubiarkan raga ini lelah lagi

tak kan kubiarkan jiwa ini mendera lagi

karna,

TUHAN tak sekali ini dan tak membiarkan lagi aku sendiri







18/08/2010

By: Vhie Soeradji

Kamis, 22 Juli 2010

Apa sih “Keistimewaan Bulan Sya’ban itu?”


Kata “Sya’ban” berasal dari akar kata “Sya’aba yasy’abu sya’ban” yang artinya berpisah, bercerai berai. Bulan sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan hijriyah. Dinamakan bulan sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Mereka tasya’ub (berpisah-pisah/terpencar) di gua-gua. Selain itu dinamakan bulan sya’ban karena sya’ban (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan.
Sebagian ulama menyebutkan Sya’ban sebagai bulan shalawat kepada Nabi SAW. As-Sayyid Muhammad Alawy al Maliki al Hasani berpendapat bahwa rahasia mengapa Rasulullah SAW menisbatkan Sya’ban sebagai bulannya, karena pada bulan inilah turun ayat sholawat dan salam.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanklah salam penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzaab [33] : 56).

Bulan Sya’ban menjadi bulan yang penting bagi umat muslim. Betapa tidak. Inilah waktu yang tepat bagi seluruh umat muslim untuk mempersiapkan diri menuju datangnya Ramadhan. Dalam Hadits yang diriwayatkan Anas RA, ia berkata, “Setiap bulan Rajab tiba rasulullah SAW selalu memanjatkan doa.

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنا فِى َرَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah berkati kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan antarkan kami sampai bulan Ramadhan.”

Bulan Sya’ban memiliki kedudukan istimewa, karena pada bulan tersebut terjadi sejumlah peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Sya’ban merupakan buku laporan akhir tahun. Sehingga, di bulan ini Rasulullah SAW banyak berpuasa. Harapannya ketika laporan tahunan dinaikan ke langit, Rasululloh SAW dalam kondisi berpuasa. Sya’ban sebagai bulan pengingat dan persiapan menjelang datang Ramadhan. Sebagai tamu agung, Ramadhan harus dipersiapkan. Sebagai mana layaknya manusia akan menyambut seorang tamu yang agung.

KEISTIMEWAAN BULAN SYA’BAN

Pertama, perubahan kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis ke arah Ka’bah di Masjidil Haram Makkah terjadi pada bulan sya’ban.

Kedua, pada bulan Sya’ban amal ibadah setiap hamba diangkat menuju Allah.

Ketiga, pada bulan Sya’ban umur manusia ditetapkan kembali. Maksudnya, ketetapan umur ini ditampakkan di bulan Ramadhan.

Keempat, pada bulan Sya’ban terdapat malam penuh berkah yang diagungkan yaitu Nisfu Sya’ban.

Sya’ban termasuk bulan haram atau bulan yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Pada bulan yang mulia ini perang harus dihentikan. Lalu bagaimana dalam kehidupan sehari-hari? Konflik di dalam rumah tangga, di masyarakat, mungkin juga konflik antara pemimpin-pemimpin bangsa harus segera dihentikan.

Kelima, pada bulan Sya’ban terdapat Lailah Nisfu Sya’ban. Imam Syafi’I mengingatkan, ada lima malam yang istimewa. Selain Lailatul Qadar, yakni: malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam Nuzulul Qur’an dan malam Nisfu Sya’ban.

Diringkas dari Tabloid Republika “Dialog Jum’at” edisi jum’at, 16 Juli 2010 oleh Novianti Suradji, S.S

Sabtu, 29 Mei 2010

EPISODE Secangkir Teh Tawar II


Senja kali ini tak begitu cerah, dan masih lagi aku menyeruput teh tawar hangat.
Kali ini teringat perjalannan di kota kembang, Bandung. Hari yang cerah di sepanjang jalan Braga sore itu. Bangunan lama yang unik sangat terlihat jelas sejarah telah mengukirnya puluhan tahun lamanya. Juga "Marasquino" (B. Belanda) belum pernah kunikmati sebelumnya ice cream ini.
Namanya "Sumber Hidangan" semacam kedailah, di kedai ini Marasquino kunikmati. Kedai yang menyediakan aneka makanan berat, dan yang sangat menarik kedai ini menyediakan ice cream. Nama-nama ice creamnya menggunakan istilah bahasa Belanda, konon katanya kedai ini dibuka sejak "tempoe doeloe", terlihat dari bangunanya, kursi dan mejanyapun begitu. Sekedar menikmati ice cream saja dan segelas minuman "sorbert Frambors". Emmm... rasanya menusuk lidah beda dengan ice cream dan minuman ditoko-toko lainnya.

Senja makin menua

Ada kehangatan di sana dan harapan untuk memulai hari yang indah selalu terpatri dalam dada. Sejenak terhenti dan lelaki itu bergumam:

"Aku senang kamu selalu meragukanku, sebab dengan seperti itu aku akan selalu terus berusaha untuk meyakinkanmu. hingga suatu saat nanti".

Blegg!!!
Terdiam sejenak, lalu kulemparkan senyum simpulku (mati kutu aku dibuatnya).

ah... smoga saja tak lagi kumeragukannya.

Kamis, 27 Mei 2010

EPISODE Secangkir Teh Tawar I


Waktu masih menguraikan kisah. Dan masih saja secangkir teh hangat menemani dengan setia. Lagi tentang kiriman puisi dari lelaki atas nama SENJA, ia bertutur

"Izinkan aku mencintaimu dengan sederhana",

meski keraguan sempat dan bahkan terus bergelayut dalam dada tapi ia meyakinkan bahwa

"Aku mencintaimu tulus adanya".

Lalu sampai kapan kegelisahan itu akan terhenti? benarkah ketulusannya adalah kekuatanku? Ah... lilinpun masih berpijar di atas meja masih ada lembaran puisi lainnya menungguku untuk membacanya, dan lagi bayangan boneka kecilpun masih terlintas mementaskan dramanya yang lucu, tak perlu khawatir dengan kegelisahan itu, biarkan terurai... Masih ku menunggu kalimat indah darinya sebagai ungkapan rasa yang berharga, masih juga aku disini bersama pena, kertas, dan secangkir teh tawar di pagi dan senja yang sepi.

PAGI dan SENJA

PAGI:
Bermula dari sebuah kata, lalu terangkai kalimat indah dan menjelma menjadi puisi. semua terangkai indah dan tersusun rapi. selalu puisi itu datang tatkala pagi menghangat dan senja menua. kucoba membaca kembali ketulusan hatinya lewat pesan dalam puisi yg terkirim. wajarkah bila hati ini masih meragukan ketulusannya? lalu terlalu cepatkah bila aku memaknainya sebuah cinta yg tulus? aku memang mengaguminya, tapi belum lma jg lukaku msh belum kering... seharusnya aku bgmna?

SENJA:
Kali ini senja slalu trguyur hujan, ktika itu pula kriman puisi selalu ad seiring redax hujan disenja yang menggigil. Pelangi, pena, kertas lalu secangkir teh tawar hangat, kala itu mengubah senja yang tak lgi menggigil, sambil membaca puisi yang baru saja diterima dari lelaki atas nama SENJA.

ah... suasana yang hangat pasti akan selalu rindu dengan puisi yg indah dan SENJA.

Sabtu, 13 Maret 2010

Bulan Sepasi Yang Hilang

Ku kira ia datang dengan cahaya sempurna
ternyata hanya cahaya bulan sepasi
cahayanya tak sempurna, dimanakah separuh cahaya itu?
haruskah aku cemburu dengan bulan sepasiku ketika ia masih merindukan bintang yang lain?
aku hanya satu bintang dari ribuan bintang lainnya...
Biarkan bulan sepasiku pergi dengan bintang yang lain
yakinku akan ku temukan bulan purnama cahayanya sempurna
cahayanya yang merona yang akanselalu menemaniku dan bercahaya untukku...


By: Novianti Suradji, S.S

Senin, 01 Maret 2010

Selir Hati: Catatan Hati Wanita Singgahan (2)

Rasanya tak mungkin jika tidak ada kata “Cemburu” dalam kisah percintaan. Dengan cemburu seseorang bisa melakukan apa saja. Dalam cemburu ada rindu ada rasa ingin memiliki, begitulah cemburu. Seperti halnya Win kini mulai cemburu dengan istri Bram. Mulanya Win bersi keras agar tidak ada kata cemburu saat Bram bersama istrinya. CEMBURU! Ya Cemburu, Win mulai cemburu pada istri Bram. Win sadar betul bahwa perasaan Cemburu ini tidaklah berarti, rasa cemburunya tidak akan menawar kehadiran Bram yang selalu diinginkan Win.

“BODOH aku ini! Benarkah aku mulai mencintai Bram? Menyayanginya? cemburukah aku?" gumam Win dalam batinnya saat ia menatap tajam kaca meja rias dikamarnya.

Win masih menunggu kabar dari Bram. Menatap handphonenya yang masih tergeletak di atas meja masih juga belum terdengar dering pesan singkat atau telfon dari Bram. Tiba-tiba terdengar dering handphone Win bernada “Random” menandakan pesan singkat diterima. Terukir senyum dibibir Win saat membuka handphonenya menandakan kabar baik diterimanya dan meyakinkan pesan singkat yang diterima adalah dari Bram.

“Sayang, kutunggu kau di Caffe biasa sore ini,” begitu pesan Bram dalam pesan singkat.

Sumringah dan rasa senang diwajah Win sangat terlihat mencolok. Win mulai sibuk memilih pakaian yang cocok agar terlihat cantik saat bertemu Bram, Win pun memilih pernak-pernik yang serasi dengan warna bajunya.
Siangpun beranjak dari masanya, Win berjalan gontai menyusuri jalan dengan perasaan senang cuacapun nampak cerah sore itu. Rasa rindu yang terpendam akan segera terobati. Seperti bom yang siap meledak memburatkan percikan-percikan kebahagiaan. BATAVIA CAFFE. Win melongok kedalam, terlihat ramai disana tak pernah sepi caffe ini oleh pengunjungnya, terlihat kursi-kursi yang terisi oleh para pengunjung yang sering datang ke caffe ini. Seperti biasa Win memesan tempat duduk no 5 yang selalu dijadikan tempat untuk bertemu Bram. Letak kursi no. 5 ini terlihat memojok, disini terlihat semua tata letak ruangan di caffe ini, jika menatap lurus mata akan dimanjakan langsung dengan pemandangan tanaman buatan yang sangat indah.

“Bram sayang… aku sudah sampai di caffe, cepat datang ya…” Win mengabari Bram lewat pesan singkat.

Sambil menunggu Bram mata Win disibukan dengan pandangan ke arah sekeliling ruangan di caffe itu, terlihat aktifitas beberapa pengunjung yang berkelompok atau berdua saja bahkan bertiga. Kebanyakan pengunjung adalah pegawai kantoran di sekitar caffe ini, terlihat dengan pakaian mereka yang selalu mengenakan dasi sedangkan yang perempuan menggunakan blazer, mereka juga tak pernah lepas tangannya dari laptop, yang melepas lelah dari macam-macam aktifitas di kantor dengan ngobrol atau dengan senda gurau walaupun menu yang mereka pesan hanya minuman dan makanan ringan saja sebagai pelengkap obrolan mereka. Tak terasa setengah jam berlalu Win tersadar bahwa ia sedang menunggu Bram.

“Bram mana ya? Ko belum datang juga?” gerutunya dalam batin.
Ah… mungkin jalanan macet biar kutunggu saja,” Win menutupi rasa gelisahnya. Sesaat datang pelayan caffe menawarkan menu di caffe itu.
“Maaf, selamat sore bu silahkan ini daftar menunya," sapa pelayan caffe.
"Oia… nanti saya pesan sekalian dengan teman saya," jawab Win.

Satu jam berlalu. Bram tak kunjung datang juga, Win mulai gelisah, ia merogoh handphonenya dalam tas tak terlihat juga kabar lewat pesan singkat atau telfon dari Bram. Iapun mencoba menghubungi handphone Bram, tapi tiba-tiba handphonenya bernada tidak aktif. Win tetap menunggu Bram. Perasaannya mulai gelisah. Dua jam, tiga jam berlalu akhirnya Win merasa kesal lalu beranjak dari tempat duduknya dan memutuskan untuk PULANG!. Dengan perasaan kesal dan kecewa terhadap Bram Win terus menyusuri jalan. Langitpun mulai gelap dan tak lama kemudian tiba-tiba hujan turun terdengar petir yang menggelegar. Tiba dirumah Win langsung membanting tas selendangnya dan berlari kencang menuju kamar lalu ia menjatuhkan badan ke tempat tidurnya. Kecewa, sedih dan sakit hati yang berkecamuk dihati Win. Rasa penasaran dan khawatirpun yang dirasakan win tak terbantahkan. “Kemana Bram? Ada apa dengan Bram?”, Win mencoba menghubungi handphone Bram berulang kali namun tidak dapat dihubungi. Terdengar isak tangis Win. Meringis sebagai ungkapan kekecewaannya terhadap Bram, tak lama kemudian Win terlelap.

Pagi menyapa. Win terbangun dari tidurnya, lemas dan pusing dikepalanya itu yang dirasakan Win. Saat terbangun, matanya tertuju pada jendela kamar yang masih tertutup, matahari berusaha memburatkan cahayanya lewat sela-sela gordin yang tak penuh menutup jendela. “Sreeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet,” silau mata Win saat membuka gordin jendela kamarnya. Sejenak ia lupa dengan rasa kekecewaannya pada Bram saat terbangun dari tidurnya. Lalu Win bergeser melangkah ke meja rias tepat disamping tempat tidurnya, lalu ia memandang wajahnya sendiri yang sembab, terlihat bengkak matanya akibat menangis semalaman, saat itu juga Win teringat kembali dengan kejadian sore kemarin. Hati Win terus mepertanyakan Bram.

“Bram dimana dirimu? Bagaimana dengan hati ini selalu saja bertanya tentang kamu dan hatimu? apakah kamu masih selembut dahulu memintaku untuk menemani hari-harimu walau hanya sekedarnya saja. Kau datang dengan setangkai mawar merah, masih semerah itukah cintamu? Kini kau dimana sayang?"

Sesaat Win tersadar dari lamunannya lalu bergegas merapihkan kamar tidurnya, tiba-tiba terdengar suara dering pesan singkat dari handphonenya. Segera Win membukanya dan terlihat pesan singkat dari nomor yang tak dikenal. Dengan rasa penasaran Win membacanya.

"Win Sayang… Maafkan aku, sore itu aku tidak datang ke caffe. Kau pasti kesal, aku tahu itu. istri dan keluargaku tahu tentang hubungan kita dan kemarin aku pergi dari Jakarta, mertuaku memutasikan kerjaanku ke Jerman. Maafkan aku Win, aku harus meninggalkanmu dan lupakan tentang cinta kita… maafkan aku memilih istriku Win… Maafkan aku…"

« BRAAAAAAAAAK! Handphone Win langsung terjatuh, tak terelakkan lagi air mata Win langsung membanjiri pipinya, kekecewaan yang tak terbantahkan pada Bram. Bagaikan petir menyambar disiang bolong. Tersedu-sedu Win menangis.

"Bram kau Jahaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaat!” Teriak Win sekencang-kencangnya di dalam kamar sambil menangis.

Satu jam berlalu Win menangisi kekecewaan terhadap Bram. Lalu Win beranjak dari tempat duduknya melihat foto Bram dan langsung membantingnya. Tanpa mengulur waktu Win bergegas mengumpulkan foto-foto Bram dan barang-barang yang pernah diberikan Bram dan mengumpulkannya dalam kotak kardus, lalu ia membakarnya sampai habis tak ada yang tersisa. Win ingin mengubur perasaannya terhadap Bram.
Waktupun berlalu Win masih belum bisa melupakannya. Tetapi Win mulai menyadari bahwa semua ini adalah resiko yang harus diterima Win, mencintai Bram sekaligus menerima kehilangan cinta Bram. Berbagai macam aktifitas ia lakukan untuk sedikit demi sedikit melupakan kenangannya bersama Bram.

Waktupun bergulir, satu tahun kemudian.

Guratan senyum dibibir Win dan hati yang gembira saat membuka jendela di pagi hari. Menyambut pagi yang cerah burung-burung berkicauan, beterbangan diatas dahan menebar pesona dengan riangnya menambah suasana pagi begitu indah. Mataharipun tak lagi malu-malu bertegur sapa dengan alam. Secerah hati Win, sejak pagi Win sudah berpakaian rapi siap berangkat ke kantor untuk beraktifitas. Kini hati Win siap menatap kehidupan baru. Membulatkan tekad untuk melupakan kisah lamanya sebagai “selir hati” Bram. Bram adalah pelajaran terbesar bagi Win. menganggap Bram sebagai mimpi buruk bagi Win mungkin itu lebih baik. Tak mau lagi terjebak untuk yang kedua kalinya. Melaju menyusuri labirin kehidupan baru.

Tiba di kantor, mata Win terbelalak saat pandangannya tertuju pada setangkai mawar merah di atas meja kerjanya. Dahinya mengkerut perasaan bingung dan heran bergelayut di benak Win. Win membaca kartu ucapan yang terselip diantara batang wamar merah itu.

“Semoga pagi ini secerah hatimu Win”

Win kaget sekaligus senang setelah membaca nama pengirim yang tertera dalam kartu ucapan itu adalah “Ryan” Win hanya tersenyum simpul, dan membiarkan mawar merah itu berdiri tegak dalam pot mini di samping foto yang bertengger di meja kerjanya.

***







* Setiap orang yang kita temui di dunia ini membawa pesan untuk kita. Renungkan pesan apa yang Tuhan berikan untuk kita melalui mereka.

By: Novianti Suradji, S.S

Sabtu, 20 Februari 2010

Selir Hati: Catatan Hati Wanita Singgahan (I)


Malam minggu bagi sebagian anak-anak muda adalah malam terindah. Biasanya mereka menghabiskan malam panjang itu dengan pasangan masing-masing dan dengan cara meraka masing-masing. Tapi tidak bagi Win. Perempuan berparas cantik, energik dan supel itu masih saja mengurung diri dikamar sejak tadi sore. Ia menjatuhkan badannya di tempat tidur sambil menggenggam erat hand phonenya. Terdengar jelas alunan musik “selir hati” Ahmad Dhani dari hand phonenya yang diputar berulang-ulang.
……………………
Aku rela o aku rela
Bila aku hanya menjadi
Selir hatimu untuk selamanya
Ooo aku rela kurela…


Win masih saja menggenggam telfon selularnya, malam-malam sebelumnya ia biarkan telfon selularnya tergeletak dimana saja dan tidak terlalu mementingkannya. Menunggu pesan singkat dari lelaki yang akhir-akhir ini mengisi hari-harinya, merenda asmara dengannya, mungkin itu yang terjadi. Malam-malam sebelumnya biasa ia menghabiskan waktu dengan laptop kesayangannya, merampungkan cerita khayalannya dan menulis sesuatu yang membuatnya senang, sekedar menulis karna itu hobinya. Tapi lain dengan malam ini, otaknya masih saja sibuk memikirkan lelaki itu.

«ach… ntah apa yang aku fikirkan ini, Gila! Gila!... untuk apa aku memikirkan lelaki yang tak pernah ada di saat aku membutuhkannya? Oh God… Aku ini kenapa?... mulai merindukannyakah aku? O… tidak! Tidak! Perasaan ini tak boleh ada untuk lelaki itu! Ini hanya guyon, have fun!” teriak batin Win.

Lelaki itu bernama Bram. Lelaki yang mengisisi hari-harinya sejak 3bulan lalu, komitmen yang terjalin dan disepakati hanya sekedar “have fun” saja, ya… sekedar “have fun” saja. Layaknya pasangan pada umumnya, wajar bila mengungkapkan rasa suka, dan tak akan ada yang pernah bisa melarang untuk perasaan rasa suka dan kekaguman seseorang. Tapi ini lain baginya, suami temannya sendiri yang mengungkapkan rasa suka dan kekaguman itu padanya.

“O God… kali ini lelaki beristri yang menyatakan rasa suka padaku. Suami temanku sendiri. Cobaankah ini untukku?”
gumamnya dalam hati.

Perasaannya menolak saat itu, tapi Bram tetap memintanya untuk berkomitmen tanpa diketahui istrinya sendiri. Entah apa yang merasuki fikiran Bram untuk tetap berkomitmen dengannya. Berkomitmen dengan sembunyi-sembunyi. Waktupun berkisah, ia turuti kemauan Bram walau tak sepenuh hati. Dan ia berfikir mungkin ini hanya guyonnya Bram saja.

Waktu terus bergulir, hubungan asmarapun terjalin. Win dan Bram menyadari betul bahwa hubungan ini T-E-R-L-A-R-A-N-G. Pernah ia tawarkan pada Bram “Tinggalkan saja Aku Bram!” tapi Bram tetap memintanya untuk melanjutkan hubungan ini. Setiap pagi, siang dan sore tak pernah terlewatkan mengirimkan perhatian-perhatian sekedarnya lewat pesan singkat (SMS) saat jam kerjanya. Mulai dari sapaan hangat di pagi hari hingga menanyakan “akan pergi kemana? Dengan siapa?” selalu ia tanyakan. Melalui pesan singkat inilah hubungan terus terjalin. Dan komitmen awal yang hanya “have fun” saja kini berubah menjadi hubungan serius.

“Ya Tuhan... Aku TERJEBAAAAAAAK! Ya terjebak cinta Bram” teriak batin Win dengan menyesal.


Kini tak terbantahkan Win mulai menunggu kehadiran Bram lewat pesan singkat atau telfon darinya. Tak ada kata cemburu dalam komitmen ini bagi Win, karna ia hanya sebagai selir hati Bram. Ya… hanya selir hati yang siap menunggu kedatangan Bram kapan saja ia mau. Datang dan perginya Bram adalah resiko bagi Win. Win mulai cemburu dengan istri Bram yang menghalanginya saat ia membutuhkan Bram. Rasa sakit dan pedih itu yang selalu dirasakan Win saat Bram tak ada untuknya.

“Sakit… menahan rindu yang tak terbantahkan. Sakit… hati ini tak terobati” Sesalnya sambil menangis.

Seperti malam ini ia masih menunggu pesan singkat dari Bram sebagai pengantar tidur.



…To be continue…