"Seorang Muslim, harus sama baiknya antara membaca dan menulis"
(Hasan Al-Bana)

Kamis, 22 Juli 2010

Apa sih “Keistimewaan Bulan Sya’ban itu?”


Kata “Sya’ban” berasal dari akar kata “Sya’aba yasy’abu sya’ban” yang artinya berpisah, bercerai berai. Bulan sya’ban merupakan bulan kedelapan dalam penanggalan hijriyah. Dinamakan bulan sya’ban karena orang-orang Arab pada bulan tersebut yatasya’abun (berpencar) untuk mencari sumber air. Mereka tasya’ub (berpisah-pisah/terpencar) di gua-gua. Selain itu dinamakan bulan sya’ban karena sya’ban (muncul) di antara dua bulan Rajab dan Ramadhan.
Sebagian ulama menyebutkan Sya’ban sebagai bulan shalawat kepada Nabi SAW. As-Sayyid Muhammad Alawy al Maliki al Hasani berpendapat bahwa rahasia mengapa Rasulullah SAW menisbatkan Sya’ban sebagai bulannya, karena pada bulan inilah turun ayat sholawat dan salam.

“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanklah salam penghormatan kepadanya.” (QS al-Ahzaab [33] : 56).

Bulan Sya’ban menjadi bulan yang penting bagi umat muslim. Betapa tidak. Inilah waktu yang tepat bagi seluruh umat muslim untuk mempersiapkan diri menuju datangnya Ramadhan. Dalam Hadits yang diriwayatkan Anas RA, ia berkata, “Setiap bulan Rajab tiba rasulullah SAW selalu memanjatkan doa.

اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنا فِى َرَجَبَ وَ شَعْبَانَ وَ بَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah berkati kami dibulan Rajab dan Sya’ban dan antarkan kami sampai bulan Ramadhan.”

Bulan Sya’ban memiliki kedudukan istimewa, karena pada bulan tersebut terjadi sejumlah peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Sya’ban merupakan buku laporan akhir tahun. Sehingga, di bulan ini Rasulullah SAW banyak berpuasa. Harapannya ketika laporan tahunan dinaikan ke langit, Rasululloh SAW dalam kondisi berpuasa. Sya’ban sebagai bulan pengingat dan persiapan menjelang datang Ramadhan. Sebagai tamu agung, Ramadhan harus dipersiapkan. Sebagai mana layaknya manusia akan menyambut seorang tamu yang agung.

KEISTIMEWAAN BULAN SYA’BAN

Pertama, perubahan kiblat umat Islam dari Baitul Maqdis ke arah Ka’bah di Masjidil Haram Makkah terjadi pada bulan sya’ban.

Kedua, pada bulan Sya’ban amal ibadah setiap hamba diangkat menuju Allah.

Ketiga, pada bulan Sya’ban umur manusia ditetapkan kembali. Maksudnya, ketetapan umur ini ditampakkan di bulan Ramadhan.

Keempat, pada bulan Sya’ban terdapat malam penuh berkah yang diagungkan yaitu Nisfu Sya’ban.

Sya’ban termasuk bulan haram atau bulan yang dimuliakan dalam ajaran Islam. Pada bulan yang mulia ini perang harus dihentikan. Lalu bagaimana dalam kehidupan sehari-hari? Konflik di dalam rumah tangga, di masyarakat, mungkin juga konflik antara pemimpin-pemimpin bangsa harus segera dihentikan.

Kelima, pada bulan Sya’ban terdapat Lailah Nisfu Sya’ban. Imam Syafi’I mengingatkan, ada lima malam yang istimewa. Selain Lailatul Qadar, yakni: malam Idul Fitri, malam Idul Adha, malam Nuzulul Qur’an dan malam Nisfu Sya’ban.

Diringkas dari Tabloid Republika “Dialog Jum’at” edisi jum’at, 16 Juli 2010 oleh Novianti Suradji, S.S