"Seorang Muslim, harus sama baiknya antara membaca dan menulis"
(Hasan Al-Bana)

Rabu, 23 Desember 2009

TENTANG PERFECT

“Okta, nyanyiin kakak satu lagu donk,” pinta Asti sambil berjalan menuju rumahnya melewati rumah Okta persis didepan rumahnya.
“Ih kakak… ngagetin aja, apa? Nyanyi? Ye… kakak kayak anak kecil neh… mau dinyanyiin lagu apa kakakku sayang he he he….,” jawab Okta dengan menantang sambil memuji.
“Emm… apa aja dech, yang enak-enak lagunya, yang penting Okta yang nyanyi he he he he,” Tawa Asti sambil merayu.
Oke dech… nanti aku nyanyiin plus catetin syairnya,” jawab Okta memenuhi permintaan Asti.
“Oke dech…ditunggu lho...,” Jawab Asti menanggapi.
“Siiiiip…,” Okta menyetujui sambil menunjukan jempolnya.

Okta: Gadis remaja kelas tiga SMP berperawakan mungil, parasnya yang cantik, imut dan selalu ceria. Tinggal tepat di depan rumah Asti. Di Sore beberapa hari yang lalu Okta mengingatkan Asti akan janjinya memberikan sekaligus menyanyikan syair lagu yang Asti pinta. Asti memintanya karena setiap hari Asti memndengarkan suara merdunya Okta menyanyikan lagu favorit Asti. Selain itu juga karena Okta memang anggota ekstrakulikuler vocal disekolahnya.
***

Sepulangnya Asti dari tempat kerja, Okta menyapanya sebelum Asti nmasuk rumah.
“Kak… tuh catetan lagunya dah aku tulis, aku titip lewat Mbo Sumi di rumah, pokoe lagunya aku pilih yang bagus buat kakak dech...,” jelas Okta dengan gaya cerewetnya.
Lagu siapa ta?” tanya Asti.
“Lagunya “Simple Plan” judulnya PERFECT, bagus lho ka…,” Okta menjelaskan dengan semangat.
“Oke dech, makasih ya ta…,”
“Yoyoi..”

Saat Asti memasuki kamar jelas pandangan matanya tertuju pada secarik kertas terlipat rapi layaknya kiriman surat cinta he he... kertas itu dari Okta”. Asti melihat syairnya dan menyanyikannya walaupun dengan nada fals dan lupa-lupa ingat. Ada beberapa bait yang membuatnya terhanyut dalam lamunan lalu terdiam:

And now i try hard to make it
I just want to make you proud
I’m never gonna be good enaught for you
Can prented that i’m alright
And you can change me

Coz we lose it all
Nothing last forever
I’m sorry i can’t be perfect
Now it just to late and we can’t go back
I’m sorry i can’t be perfect


Pada bait ini menjelaskan bahwa yang terbaik seorang anak yang mencoba berbuat agar ayahnya bangga. Dan pada bait kedua menerangkan bahwa anak ini meminta maaf karena tidak bisa sempurna seperti apa yang diinginkan ayahnya.
***

Emm... berbicara tentang perfect alias sempurna. Apa? Siapa? Yang seharusnya sempurna? Sebagai makhlukNya kita memang tidak pernah diciptakan sempurna. Yang sempurna hanyalah Dia yang Maha sempurna. Dialah Allah, diantara makhlukNya, manusialah yang paling sempurna dan mulia diciptakan. Sempurnanya manusia masih terlalu jauh maknanya dengan sempurnanya yang Maha sempurna, bahkan tidak dapat dibandingkan kesempurnaanNya. Seperti dalam Al-Qur’an surat Ali Imron ayat 110 :

“Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia...”

Setiap manusia bisa dikatakan “Sempurna” jika mengetahui ketidak sempurnaannya dan saling melengkapi antara ketidak sempurnaannya. Manusia sempuna karena memiliki akal untuk berfikir, dengan berfikir akan timbul rasa saling membutuhkan satu sama lainnya. Merasa butuh dan saling melengkapi adalah kesempurnaannya manusia. Allah sempurna karena Allah yang memiliki dunia beserta isinya termasuk manusia. “Jika Allah menghendaki sesuatu terjadi maka terjadilah ‘Kun Fayakun’”. Segala sesuatu bergantung padaNya termasuk manusia yang selalu bergantung padaNya, tak henti setiap tarikan nafas dan detak jantung manusia semua adalah kehendakNya.

Maka, kepada yang Maha Sempurnalah kita memohon kesempurnaan manusia itu sendiri. Semoga kita menjadi hamba yang sempurna dalam menghambaNya. Amien.
***

Ups... sesaat Asti terdiam dan menyunggingkan guratan senyum simpulnya setelah melihat bait syair lagu yang dikirim Okta...

1 komentar:

  1. hmmm... no body is perfect, setuju?hee... ya yg sempurna hanya Sang Mahasempurna :).

    trus nulis y mba'e... :)

    BalasHapus