Untuk Mama
22 Desember 2009
Ma… waktu kecil dulu aku sering merengek meminta uang jajan
Ma… dulu aku sering minta disuapin makan
Ma… dulu aku sering menangis kalau ada orang yang jahil
Ma… dulu kau sering meninabobokan dalam lelapku
Kini aku telah dewasa ma…
Membuatmu tersenyum dan bangga padaku itulah harapanku…
Membuatmu lega dengan tidak selalu merepotkan itulah inginku…
Ma… meskipun kau tak menuntut balas apa yang kau berikan padaku, tetap saja membuatmu bahagia itu kewajibanku…
Ma… cintamu tak akan pernah pupus
Ma… kasihmu sepanjang hayat
Do’amu selalu mengiringi perjalanan hidupku ma…
Tak kan kubiarkan air mata mengalir dari matamu karna kegagalanku
Menjadi putri kebangganmu itulah janjiku…
Trimakasih Ma…
I Love You Mom…
Dedikasi untuk mamah di “Rorompok” Bandung
Selamat hari Ibu…
Untuk Ibunda…
26 februari 2009
Akhirnya tiba pada suatu masa
Dimana suatu malam…
Angin berhembus begitu kencangnya
Pepohonan melambaikan dedaunan dengan hebatnya
Burung-burung bersiul dengan nada melengking
Lampu-lampu begitu enggan memancarkan cahayanya dengan terang
Hati para jiwa-jiwa yang shalih begitu gelisah
Isyarat alam ini adalah bukti kekuasaan-Nya
Sebagai kabar bahwa:
Pemimpin kita yang arif
Pejuang kita yang lantang menyuarakan ajaran Allah
Ibunda kita yang lembut mencurahkan kasih sayangnya
Pembela kita disaat hati kita terpuruk telah tiada…
Ya, benar Ia tiada…
Ibunda…
Betapa engkau sangat kami rindukan
Sosok ibu yang ramah dan lembut
Sosok istri yang setia
Sosok tauladan yang hebat
Sosok pejuang yang semangat dan tak kenal henti untuk berjuang
Ibunda… terimakasih atas pengorbananmu dalam mendidik dan mengayomi kami
Meski ragamu tak ada namun semangat jiwamu tetap membara
Tenanglah engkau di surga-Nya Ibunda…
Akan kami teruskan perjuanganmu sebagai tanda kasih sayang dan bukti bhakti kami kepada ibunda…
By:
vhie
Nb: Dedikasi untuk Almh. Usth. Hj. Ida Farida Abdullah Syafi’i
Berjalan…
Berawal dari sebuah keinginan, lalu menjadi asa yang kian menjadi
Tanpa terfikir apakah akan berujung bahagia atau bahkan terluka
Ku kayuh perjalanan ini tanpa peduli rintangan apa yang akan menghadang
Tapi kian hari asa itu berubah jadi semu
Keinginan berubah jadi sebuah penyesalan, sesaat memang!,
tapi terus berulang
Kucoba untuk menepis semua perasaan yang membuatku ragu dan aku terus berjalan…
Berjiwa besar! apakah itu solusi terbaik? menerima realita yang ada, pahit atau bahkan manis?
Mungkin itu bisa, tapi tak semudah itu hati ini menerima kenyataan yang ada
Karna aku bukan siapa-siapa
Aku hanya manusia biasa
Menangis ketika bersedih
Tertawa ketika bahagia
Kini… kubiarkan hatiku merasakan semua…
Tanpa menepis perasaan apapun
Lelah kian terasa…
Ya benar! Memang lelah…
Mencoba tuk lupakan semua, tapi tak bisa
Dan kini ku terus berjalan, berjalan mengikuti alur cerita yang pernah kubuat…
By:
vhie
AKU DAN MATAHARIKU
Kamis Petang, 19 februari 2009
Sinarnya terang…
Menyilaukan setiap mata yang memandang
Begitupun dirinya, ia datang membawa sinar harapan
Kuharap kedatangannya membawa sinar terang
Menerangi hatiku yang redup
Kini sinarnya dihatiku,
Sinarnya menguatkan aku…
Sinarnya meyakinkan aku…
Kuharap ia sinarku, matahariku…
Tapi…
Kini sinar itu mulai redup lagi
Harapku untuknya tetap bersinar terang
Namun tak bisa kupaksa, karna…
Sinarnya milik-Nya, hatikupun milik-Nya…
Kini kubiarkan ia menerangi semua
Seperti burung dalam genggaman, kubiarkan ia terbang
Menghirup udara alam bebas untuk kebahagiaannya
Biarlah aku dan matahariku berlalu…
By:
vhie
EPILOG DIRI ...
(30 April 2009)
By: vhie_suradji
Bukan aku yang kau inginkan
Bukan aku yang kau mimpikan
Bukan aku yang kau pujakan
Bukan aku yang kau harapkan
Bukan aku yang kau rindukan
Bukan aku yang kau aku-kan, dan
Bukan aku yang kau tahtakan dalam hatimu
Kesalahanku mengharapkanmu
Kesalahanku merindukanmu
Kesalahanku memanjakanmu
Kesalahanku mengakuimu
Kesalahanku mencintaimu sayang...
Kini bukan KAMU yang AKU tahtakan dalam hati
Tapi AKU...
Karna aku akan selalu dan tetap menjadi DIRIKU sendiri...
Nb: Tentang akhir sebuah penyesalan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar