"Seorang Muslim, harus sama baiknya antara membaca dan menulis"
(Hasan Al-Bana)

Kamis, 27 Mei 2010

EPISODE Secangkir Teh Tawar I


Waktu masih menguraikan kisah. Dan masih saja secangkir teh hangat menemani dengan setia. Lagi tentang kiriman puisi dari lelaki atas nama SENJA, ia bertutur

"Izinkan aku mencintaimu dengan sederhana",

meski keraguan sempat dan bahkan terus bergelayut dalam dada tapi ia meyakinkan bahwa

"Aku mencintaimu tulus adanya".

Lalu sampai kapan kegelisahan itu akan terhenti? benarkah ketulusannya adalah kekuatanku? Ah... lilinpun masih berpijar di atas meja masih ada lembaran puisi lainnya menungguku untuk membacanya, dan lagi bayangan boneka kecilpun masih terlintas mementaskan dramanya yang lucu, tak perlu khawatir dengan kegelisahan itu, biarkan terurai... Masih ku menunggu kalimat indah darinya sebagai ungkapan rasa yang berharga, masih juga aku disini bersama pena, kertas, dan secangkir teh tawar di pagi dan senja yang sepi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar