PAGI:
Bermula dari sebuah kata, lalu terangkai kalimat indah dan menjelma menjadi puisi. semua terangkai indah dan tersusun rapi. selalu puisi itu datang tatkala pagi menghangat dan senja menua. kucoba membaca kembali ketulusan hatinya lewat pesan dalam puisi yg terkirim. wajarkah bila hati ini masih meragukan ketulusannya? lalu terlalu cepatkah bila aku memaknainya sebuah cinta yg tulus? aku memang mengaguminya, tapi belum lma jg lukaku msh belum kering... seharusnya aku bgmna?
SENJA:
Kali ini senja slalu trguyur hujan, ktika itu pula kriman puisi selalu ad seiring redax hujan disenja yang menggigil. Pelangi, pena, kertas lalu secangkir teh tawar hangat, kala itu mengubah senja yang tak lgi menggigil, sambil membaca puisi yang baru saja diterima dari lelaki atas nama SENJA.
ah... suasana yang hangat pasti akan selalu rindu dengan puisi yg indah dan SENJA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar